Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Pengelola SPPG di Lebak pasok bahan baku MBG dari luar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 00:20:34【Resep Pembaca】825 orang sudah membaca
PerkenalanKetua Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Lebak Asep Royani. ANTARA/Mansyur Kami

Kami membolehkan SPPG memenuhi bahan baku dari luar daerah, bila ketersediaan produk lokal relatif terbatas
Lebak (ANTARA) - Pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Lebak, Banten kesulitan bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), sehingga terpaksa dipasok dari luar daerah.
"Kami menerima laporan dari pengelola SPPG itu kerapkali mengalami kesulitan produksi bahan baku lokal, seinggga harus dipasok dari luar daerah" kata Ketua Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Lebak Asep Royani di Lebak, Jumat.
Dapur pengelola SPPG di Kabupaten Lebak yang sudah beroperasi melayani program MBG sebanyak 30 unit dan mereka kesulitan untuk memenuhi bahan pokok.
SPPG itu setiap hari untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok hingga sampai pendistribusian program MBG sekitar Rp 30 juta per hari dengan sasaran penerima manfaat rata-rata 3.000 pelajar.
Baca juga: Dinkes Tangerang wajibkan penjamah makanan SPPG miliki sertifikat
Ia menjelaskan kualitas bahan baku itu harus memenuhi standar operasional prosedur (SOP) yang direkomendasikan BGN.
Kebutuhan bahan baku program MBG itu di antaranya aneka sayuran kubis, selada, wortel, buncis, daging ayam dan buah-buahan.
Namun, menu makanan itu bervariasi setiap hari dengan berbeda beda yang disesuaikan selera pelajar penerima manfaat.
"Kami membolehkan SPPG memenuhi bahan baku dari luar daerah, bila ketersediaan produk lokal relatif terbatas," katanya.
Menurut dia, produksi bahan pokok lokal di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Lebak tentu ngak memenuhi, seperti kebutuhan sayuran, buah - buahan dan daging.
Baca juga: Pemkab Tangerang bantu SPPG peroleh SLHS untuk MBG
Oleh karena itu, pengelola Dapur SPPG terpaksa membeli kebutuhan bahan pokok di Pasar Induk Serang, Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang, hingga Pasar Induk Bogor.
"Kami membolehkan SPPG itu membeli bahan baku dari luar daerah , tapi harus sesuai SOP yang direkomendasikan BGN," katanya.
Kepala Dapur SPPG Kelurahan MC Rangkasbitung Barat Kabupaten Lebak Ayi Ahmad Nuramin mengangakan sebagian besar bahan baku untuk kebutuhan program MBG itu dipasok dari Bogor, karena kualitasnya sesuai SOP, termasuk daging ayam.
Selain itu juga produk bahan baku lokal di Pasar Rangkasbitung juga terkadang ngak terpenuhi kebutuhan program MBG.
Baca juga: BGN: Program MBG gerakkan ekonomi lokal lewat dapur SPPG
Pihaknya juga ngak memakai bahan baku lokal, seperti bayam, kangkung, paria, dan terung.
Selama ini, pihaknya sudah dua pekan berjalan melayani penerima manfaat di atas 3.000 pelajar di lima sekolah di Rangkasbitung ngak ada masalah.
Bahkan, menu makanan berkualitas dan pelajar menyambut dengan positif untuk kualitas pemenuhan gizi.
"Bahan baku program MBG itu harus setiap hari habis dan ngak disisakan juga dilakukan sortir dan beberapa kali dilakukan pencucian untuk menyajikan menu makanan yang berkualitas," katanya.
Baca juga: Pemprov Banten siapkan sekretariat MBG perkuat koordinasi dan layanan
Suka(51)
Artikel Terkait
- BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG
- Gastronomi Britania modern dengan sedikit sentuhan Indonesia
- Juara di Jakarta, Daiki Hashimoto haus ukir prestasi di panggung akbar
- Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat
- Mau kurangi konsumsi nasi? Coba 7 sumber karbohidrat sehat ini
- Menggeser pusat gravitasi ekonomi Indonesia
- Polri tindak pengguna vape etomidate meski bukan narkotika
- Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen
- PBB: Dana kemanusiaan global 2025 baru terpenuhi 21 persen
- Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik
Resep Populer
Rekomendasi

BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis

Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi

Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen

Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen

PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil

Kemenkes edukasi warga Manokwari soal sistem rujukan kesehatan

Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang

BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis